Chat Whatsapp

Hal-hal Hang Perlu diketahui Penulis Pemula


PENULIS! Ya, kata itu melonjak di benak seorang calon penulis. Sering kali seorang penulis pemula kebingungan dengan cara-cara dia memulai cita-cita atau sekadar coba-coba menjadi penulis. Dan terkadang mereka mengalami kejenuhan ketika naskah mereka tak kunjung selesai
Penulis pemula tidak tahu-menahu tentang hal menulis, terutama cara memulainya. Berikut hal-hal yang perlu kalian—kalian yang mau jadi penulis,

1. Seorang penulis pemula mulai hobi menulis ketika memikirkan sesuatu yang unik, indah, dan yakin jadi best seller. Dia mulai membuka Microsoft Word atau sejenisnya.

2. Penulis pemula tidak memulai menulis sebuah buku—terutama novel—dengan mengatur apa saja yang hadir di setiap bab-bab buku yang akan ia buat tersebut, atau dengan kata lain adalah outline.

3. Penulis pemula kesulitan untuk membuka kalimat pertama. Tipsnya: mulailah dengan sebuah masalah dalam bentuk percakapan atau narasi yang tidak membuat pembaca jenuh, tapi jangan diumbarkan penuh-penuh masalah tersebut. Sebenarnya, boleh saja menulis kalimat pertama dengan adegan si tokoh utama, tapi beberapa kalimat setelah itu usahakan beritahu pembaca tentang masalah tersebut.

4. Penulis pemula tidak pernah mau—aduh—atau tidak ingin mengecek KBBI, Tesaurus, dan EYD. Lebih parahnya lagi, penulis pemula tidak mempelajari sebuah tata bahasa sebelum menulis. Makanya, kumpulkan ide-ide di benak kalian terlebih dahulu, yang ditulis coret-coret—bukan menggambar—di kertas. Lalu, pelajari tentang tata bahasa tersebut, mau bahasa Indonesia, Inggris, atau bahasa lain.

5. Saat menulis, penulis pemula—terutama yang tidak sering membaca buku—sering menunjukkan kepada pembaca hal-hal yang BASI, contohnya bangun pagi, makan pagi, tidur siang, gosok gigi, dll. (INI HARUS DIUBAH!)

6. Saat mulai mengetik seluruh ide yang mengalir di otak penulis pemula, ia memakai teknik tell kepada pembaca dan dirinya sendiri. Pakailah teknik show! Apa itu teknik show not tell the readers? Cari di Google! Banyak!

7. Penulis pemula ingin sekali membuat naskah novel atau buku yang lumayan tebal, karena mereka ingin memikirkan ‘royalti’ yang mereka dapatkan ketika buku mereka terbit. Tunggu, kalau tulisan penulis tersebut bagus—walaupun pemula—pasti poin ketujuh ini bisa digapainya.

8. Ada juga penulis pemula yang tidak ingin membuat naskah tebal-tebal, alias ingin cepat selesai. HALO!!! Kalau mau jadi penulis, harus berusaha! Membuat sebuah buku atau novel tidak butuh waktu satu jam seperti membuat cerpen! Biarlah sangat lama kau membuat sebuah cerita fiksi atau sebuah buku non-fiksi, daripada cepat-cepat dengan hasil sangat tidak enak dipandang editor maupun pembaca lainnya!

9. Kebanyakan penulis pemula yang cowok adalah pembaca yang buruk—pembaca yang buruk karena tidak membaca sebuah buku atau novel yang ingin dia buat. Bacalah novel-novel atau buku-buku sejenis yang ingin kalian buat, contohnya mau buat novel komedi, ya baca novel komedi seperti novel karya Raditya Dika. Tapi, ada juga penulis pemula yang cowok maupun cewek awalnya menjadi pembaca yang baik. Nah, poin kesembilan ini hanya dihardikan kepada penulis pemula yang tidak suka baca buku atau novel.

tunggu update part kedua ya ^_^
bila menurut teman-teman postingan ini bermanfaat, tolong bantu share postingan ini agar dapat menginspirasi para penulis lainnya, terimakasih
salam Sukses dan Kreativ.

*diambil dari berbagai sumber

www.reativpublisher.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages